Rabu, 23 Juli 2014

Kampus Berkualitas Tapi Gratis ?!!

Kampus merupakan suatu tempat dimana orang belajar untuk meningkatkan taraf pendidikannya pasca belajar di sekolah. Orang selalu berlomba-lomba untuk mencari kampus berkualitas agar mendapatkan pendidikan dan gelar yang tinggi. Namun untuk dapat kuliah apalagi di kampus yang berkualitas, tentu membutuhkan biaya yang sangat besar. Biaya memang merupakan salah satu masalah utama dalam dunia pendidikan, sehingga banyak tidak bias melanjutkan pendidikan sampai di bangku kuliah.
Lantas bagaimana solusinya? Apakah ada kampus berkualitas tanpa biaya??

  Tentu ada !! Sesuai judul diatas, kali ini saya akan membahas salah satu kampus berkualitas namun bebas biaya, yaitu kampus Bogor EduCARE. Bogor EduCARE atau lebih sering disingkat BEC merupakan salah satu kampus dibawah naungan Yayasan Peduli Pendidikan Mandiri yang terletak di Desa Cimahpar Kabupaten Bogor. Kampus ini diresmikan pada 09 Agustus 2001 oleh Ir. H. Achmad Kalla, yang disediakan bagi para pelajar lulusan SMA/Sederajat yang berkemauan untuk kuliah namun bermasalah dengan biaya. Bogor EduCARE dibiayai oleh para investor dan pihak-pihak yang ada di PT Bukaka Teknik Utama, sehingga mahasiswa/I nya tidak dibebani dengan biaya sepeserpun alias GRATIS 100%.

            Jurusan yang disediakan BEC adalah Administrasi Bisnis yang berbasis computer dan bahasa inggris. Meskipun hanya terdapat satu jurusan saja, tapi disana para mahasiswa/I nya juga dibekali dengan ilmu-ilmu dari jurusan lain seperti Sastra bahasa inggris, entrepreneurship, desain grafis, dan penguasaan tentang computer dan bahasa inggris. Selain itu mereka juga di bekali dengan mata kuliah mengenai attitude dan agama islam. Walaupun kampus ini non degree, tapi sangatlah berkualitas karena mata kuliah yang dipelajari menggunakan kurikulum yang setara dengan kurikulum S1 dan D1 serta di bimbing oleh para dosen yang professional.

            Untuk waktu belajar, para mahasiswa/I nya akan menempuh belajar teori dari hari Senin s.d Jum’at pukul 08:00-16:00 WIB selama 1 tahun yang dibagi menjadi 3 caturwulan. Setelah belajar teori selesai, mahasiswa BEC akan melakukan Prakerin (Praktek Kerja Industri) selama 2 bulan dan dilanjutkan dengan penyusunan laporan selama 4 bulan. Setelah selesai akan diadakan wisuda mahasiswa/I. sehingga lama kuliah di BEC kurang lebih 18 bulan. Kampus ini juga menerapkan system DO bagi mahasiswa/I yang tidak memenuhi standar nilai pada tiap akhir caturwulan.

Mengenai sarana dan prasarana, BEC memiliki fasilitas yang tidak kalah dengan universitas lain. BEC memiliki gedung 3 lantai yang asri dan jauh dari kebisingan kota. Disana juga terdapat lab computer, lab bahasa, perpustakaan, koperasi, area masjid, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Tambahan, para mahasiswa/I juga diberikan jatah makan siang setiap harinya.

            Selain dari sarana dan prasarananya, kualitas kampus ini juga dapat dilihat dari lulusan-lulusannya. Meskipun baru meluluskan 15 angkatan, tapi kualitas lulusannya dapat bersaing dengan lulusan–lulusan bergelar tinggi dari universitas lain. Saat ini lulusan BEC telah banyak yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, menjadi dosen, dan sebagian melanjutkan lagi ke fakultas lain.

            Kini solusinya sudah sedikit terjawab, tinggal bagaimana kemauan kita untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf pendidikan kita. So, ayo daftarkan diri, saudara dan teman anda ke kampus Bogor EduCARE…
info lebih lanjut klik iklan disamping.

Jumat, 18 Juli 2014

Meraih Malam Lailatul Qadar

   Tidak terasa kini kita telah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ini, nah pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ini terdapat suatu malam yang sangat luar biasa, yaitu malam kemuliaan atau malam Lailatul Qadar. Pada malam itu orang beriman berlomba-lomba untuk dapat meraihnya, karena keutamaannya yang sangat besar, yaitu pahala ibadah yang dilakukan pada malam itu dilipat gandakan seolah-olah kita beribadah selama seribu bulan. Lalu bagaimana cara kita agar dapat meraih malam Lailatul Qadar itu??

Berikut ada beberapa ciri malam Lailatul Qadar dan beberapa amalan yang dapat dilakukan didalamnya .
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah
1. Sabda Rasulullah saw,"Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam ituc erah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya." (HR.Ibnu Hibban)
2. Rasulullah saw berabda,"Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar." (HR. Muslim)
3. Sabda Rasulullah saw,"Lailatul qodr adalah malam yang cerah,tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah." Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
4. Rasulullah saw bersabda,"Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran." (HR. IbnuKhuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
Ada beberapa ciri lain dari Lailatul Qadar yang disebutkan oleh Imam Baihaqi dan Imam Thabari. Akan tetapi, ciri-ciri ini tidak terdapat di dalam hadits atau keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pada Lailatul Qadar, anjing tidak ada yang melolong.
2. Pohon-pohon merunduk hingga sampai ke bumi, lalu pagi harinya kembali pada posisi semula.
3. Malaikat turun dan memberikan salam kepada orang yang sedang beribadah.
Amalan yang Dianjurkan
4. Air laut pada pagi harinya berubah menjadi tawar, lalu siangnya berubah lagi menjadi asin.


Syeikh Hani Hilmi menyebutkan beberapa amalan yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir dari Ramadhan, diantaranya :
1. Tidak tidur di malam-malam yang sepuluh itu
Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghidupkan malam-malam yang sepuluh ini dengan melakukan shalat tahajjud.

2. Membantu keluarga untuk beramal shaleh
Didalam hadits Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam bersama mereka (kaum muslimin) pada malam 23 dan 25. Disebutkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengajak keluarga dan istri-istrinya pada malam 27 secara khusus. Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau membangunkan mereka di hari-hari ganjil yang diharapkan terjadi didalamnya Lailatul Qodr
Sofyan Tsauriy mengatakan,”Aku menginginkan jika telah masuk sepuluh hari terakhir melaksanakan shalat malam dan bertahajjud didalam serta membangunkan keluarga dan anaknya untuk melaksanakan shalat jika mereka sanggup melaksanakannya.”

3. Memperbanyak doa di malam-malam itu
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata; "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah; ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema'af mencintai kema'afan, maka ma'afkanlah daku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani)
Sofyan Tsauriy berkata,”Berdoa di malam itu lebih aku sukai daripada melaksanakan shalat. Dan jika dia membaca maka dia berdoa dan berharap kepada Allah didalam doanya yang barangkali Dia swt menyetujui permintaannya. Memperbanyak doa lebih utama daripada melaksanakan shalat yang tidak diperbanyak doa didalamnya namun jika dia membaca lalu berdoa maka itu baik.”

4. Mensucikan yang lahir dan batin
Para salafusshaleh dahulu menganjurkan untuk mandi di setiap malam dari malam-malam yang sepuluh akhir Ramadhan. diantara mereka ada yang mandi dan menggunakan wangi-wangian di malam-malam yang diharapkan terjadinya Lailatul Qodr didalamnya. Tidak sepatutnya bagi seorang yang bermunajat kepada Sang Penguasa (Allah swt) didalam khalwatnya kecuali dia telah menghiasi keadaan lahir dan batinnya.

5. Malamnya seperti siangnya yang tidak melalaikannya
Sebagian para salafusshaleh berpendapat bahwa kesungguhan di (malam) Lailatul Qodr adalah juga seperti kesungguhan di siang harinya dengan senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh.
Imam Syafi’i berkata,”Dianjurkan agar kesungguhannya di siang hari seperti kesungguhannya di malamnya.” Hal ini menunjukkan anjuran bersungguh-sungguh di setiap waktu dari sepuluh malam terakhir baik di siang maupun malam harinya.Seperti Halnya saat siang hari saat berpuasa.

6. Diantara ibadah yang paling mulia yang mendekatkan dirinya kepada Allah swt pada waktu ini adalah tabattul (Fokus dalam beribadah kepada Allah)

7. Mensensitifkan hati
Cermatilah senantiasa niatmu karena niat seseorang lebih baik daripada amalnya, maka introspeksilah.

8. Renungkanlah bahwa kedudukanmu adalah sesuai dengan kadar kesungguhanmu
Janganlah kamu tinggalkan satu pintu dari kebaikan kecuali kamu mengetuknya, sesungguhnya variatif didalam amal-amal ketaatan adalah obat dari kejenuhan seseorang.

9. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh dan berlelah-lelah dengan disertai kesabaran

10. Menyedikitkan Perkataan
Saya menyarankan agar menyedikitkan perkataan-perkataan di saat siang dan malam, hendaklah memperhatikan perkara-perkara ini, hendaklah diam (tidak berbicara) karena sesungguhnya siapa yang diam maka selamat.

11. Ingatlah bahwa ini adalah zaman berkompetisi maka janganlah engkau ridho dengan kegagalan. Salah seorang dari mereka mengatakan,”…. Orang-orang telah sukses dengan ampunan, rahmat, pembebasan, pelipatgandaan amal-amal mereka dan mengharapkan surga sedangkan engkau tetap di tempatmu dengan terbelenggu oleh berbagai kesalahan.” Tidak dan tidak mungkin engkau rela, karena itu bersungguh-sungguhlah selalu dengan izin Allah.

12. Berbaik sangka kepada Allah
Jika kamu kehilangan sesuatu maka bangunlah dan berusahalah barangkali kamu akan mendapati penggantinya. Sesungguhnya Dia swt menahan pemberian bagi orang buruk sangka terhadap Allah swt. seandainya kamu berbaik sangka terhadap Allah maka amalmu akan semakin baik karena kamu akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang dalam. Wahai Allah kami meminta cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta setiap amal perbuatan yang mendekatkan kami ke surgamu.”

13. Jadikan ibadahmu dalam keadaan sepi yang tidak dilihat kecuali oleh Allah sesungguhnya hal itu dapat mengantarkannya menuju ikhlas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”shalat sunah seseorang yang tidak dilihat orang lain sama dengan shalat yang disaksikan orang lain dua puluh lima (kali).”


14. Berhias
Seorang sahabat yang bernama Hamad bin Salamah berkata, “Tsabit Al Bunani dan Humaid Ath Thawil memakai pakaian terindah yang ia miliki dan memakai wangi-wangian juga menyemprotkan pengharum ruangan di masjid pada malam yang dikira itu adalah Lailatul Qadar. Kemudian, Tsabit Al Bunani juga berkata, ‘Tamim Ad Dari membeli pakaian seharga 1.000 dirham, lalu memakainya pada malam yang diperkirakan itu adalah Lailatul Qadar.’”

15. Mengerjakan shalat Fardhu dan shalat Sunnah
Barang siapa yang mengerjakan shalat Isya berjamah, maka ia mendapatkan pahala seperti qiyâmullail setengah malam; dan barang siapa yang shalat Shubuh berjamah, maka ia mendapatkan pahala seperti qiyâmullail semalam suntuk. (H.R. Ahmad)

16. Banyak membaca Al Qur’an
Ibnu Rajab berkata, “Para salafusshalih mengkhatamkan Al Qur’an dalam bacaan shalat setiap enam hari sekali.” Seorang tabiuttabiin yang bernama Aswad mengkhatamkan Al Qur’an pada bulan Ramadhan setiap dua hari sekali. Selain Ramadhan, ia khatam Al Qur’an setiap enam hari sekali. Seorang tabiin yang bernama Qatadah mengkhatamkan Al Qur’an setiap tujuh hari sekali. Jika datang bulan Ramadhan, ia mengkhatamkan Al Qur’an setiap tiga hari sekali. Jika datang sepuluh malam terakhir Ramadhan, ia mengkhatamkan Al Qur’an setiap malam. An Nakha’i juga mengkhatamkan Al Qur’an setiap malam pada bulan Ramadhan dan setiap tiga hari sekali selain bulan Ramadhan. Imam Syafi’i mengkhatamkan Al Qur’an sebanyak 60 kali pada bulan Ramadhan dan semua itu dilakukannya dalam shalat.

17. Berdoa
Berdoalah kalian kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan doa kalian, dan sesungguhnya orang yang menyombongkan ibadah kepada-Ku mereka akan masuk Neraka Jahanam dengan kekal. (Q.S. Al Mukmin, 40: 60)
Aku (Aisyah r.a.) berkata kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu andai aku mendapatkan Lailatul Qadar? Doa apa saja yang harus aku baca?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah: ‘Ya Allah! Sesungguhnya engkau Maha Pengampun, Mahadermawan, dan Engkau menyukai ampunan. Maka ampunilah aku.’” (H.R. Tirmidzi)

18. Memperbanyak istighfar dan bertobat
Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kalian kepada Allah dengan taubatannasuha, maka Tuhan kalian akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga-Nya. (Q.S. At Tahrim, 66) Barang siapa yang senantiasa beristighfar, Allah akan memberikan kemudahan atas semua urusannya, akan memberikan jalan keluar atas kesulitan yang ia hadapi, dan akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi)